Assalamu’alaikum…
Senin, 8 agustus 2016 berakhir sudah kegiatan “ENGLISH VILLLAGE” yang telah berlangsung selama 5 hari sejak 4 agustus yang lalu. Senang bercampur haru meliputi para mahasiswa selama acara perpisahan baik sesama teman mahasiswa maupun dengan mentor maupun teman-teman yang berasal dari lokasi “englsih village”, banyak pengalaman luar biasa telah didapat selama bersosialisasi dengan masyarakat yang mewajibkan kepada semua mahasiswa untuk berinteraksi setiap harinya menggunakan bahasa inggris. Menggunakan konsep belajar, bermain, outbond, dan bersosialisasi langsung dengan setiap individu yang mereka temui di masyarakat setiap saat.
Bahasa merupakan alat komunikasi, bahasa menjadi media kita untuk menyampaikan pesan kepada lawan bicara kita. Sebagai media penyampai pesan, tentunya bahasa yang digunakan haruslah jelas, dan sesuai konteks pembicaraan.
Kesuksesan mahasiswa dalam belajar bahasa asing dipengaruhi oleh empat faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi dosen, mahasiswa, fasilitas pembelajaran dan lingkungan. Keempat faktor tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain. Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan berbahasa mahasiswa.
Pengajaran bahasa Inggris konvensional banyak menitikberatkan pada penguasaan grammar (struktur kalimat) dan menghapal kosa kata (vocabulary). Cara ini hanya membuat mahasiswa pandai dalam merangkai kata, akan tetapi takut mengekspresikan bahasa mereka secara lisan dan sesuai konteks sebenarnya. Kemampuan berbahasa yang diperoleh melalui pola pengajaran seperti ini hanya bersifat pasif saja, sedangkan keterampilan untuk menggunakan bahasa secara aktif tidak terlalu diekspose dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan English Village di Kampung Bahasa, Desa Karang Indah Kabupaten Batola merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan berbahasa bagi mahasiswa D.3 Keperawatan dan D3 Keperawatan Kelas Internasional khususnya dan seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Banjarmasin umumnya.
Menjawab fenomena tersebut, lingkungan berbahasa haruslah diciptakan. Lingkungan ini berperan untuk membentuk kebiasaan berbahasa mahasiswa sehingga menggunakan bahasa Inggris bukanlah menjadi sebuah “kewajiban” tapi merupakan sebuah “kebiasaan (habit)”.
Mahasiswa D.3 Keperawatan tidak hanya diwajibkan menguasai pengetahuan dan keterampilan klinik saja yang diperoleh selama kegiatan Praktik Klinik Keperawatan, akan tetapi mereka juga dituntut menguasai keterampilan berbahasa dan mampu untuk mengekspresikannya.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan belajar mahasiswa dan penyesuaian jadwal kegiatan dengan kalender akademik semester genap 2015/2016, maka kami memilih paket “Special Program, Weekly”, kelas 5 hari saja, Sabtu dan Minggu free. Materi yang diberikan meliputi:
- Morning class
- Speaking
- Pronunciation
- Study club
- Evening class
Adapun peserta kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa Program D.3 Keperawatan dan D.3 Keperawatan Kelas Internasional Semester II tahun akademik 2016/2017 yang berjumlah 79 orang dengan rincian sebagai berikut:
- Jumlah mahasiswa D.3 Keperawatan Reguler semester II: 63 orang, terdiri dari 29 orang laki-laki dan 34 orang Perempuan.
- Jumlah mahasiswa D.3 Keperawatan kelas Internasional semester II: 16 orang, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 9 orang Perempuan.
Wassalam…