Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Banjarmasin akan dibuka tahun 2018 ini. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag, dalam acara Visitasi Pembukaan Fakultas Agama Islam.
Proses Visitasi Pembukaan Fakultas Agama Islam oleh Asesor Badan Akreditas Nasional PT (BAN-PT) Bapak Dr. Deden Makbuloh, M.Ag. Turut hadir juga Staf Kelembagaan Kementerian Agama RI Bapak Tria Sendy Santoso, S.Kom, MM dan Ibu Vera Astuti Rohayati, SE yang diadakan Senin, 7 Mei 2018. Bertempat di Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang beralamat di Jl, Gubernur Sarkawi, Lingkar Utara, Handil Bakti Kab. Barito Kuala.
Rencananya Fakultas Agama Islam akan membuka dua prodi baru; 1. Prodi Pendidikan Islam Anak usia Dini (PIAUD) 2. Perbankan Syariah.
Turut hadir dalam acara visitasi tersebut, Ketua PWM Kalsel Bapak Drs. H. Tajuddin Noor, SH, MH, Ketua BPH UMB H. Muhammad Fauzi, SH, MSi, Wakil Rektor 1,2 dan 3, Dekan dan wakil dekan, Kepala LPM dan LP2M Biro AAK dan AUK, ketua-ketua prodi dan tidak kalah pentingnya Calon-calon dosen PIAUD dan Perbankan Syariah di lingkungan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, turut dihadirkan juga pihak-pihak terkait seperti dari perbankan BNI Syariah, BTN Syariah, BSM, CIMB Syariah, Kepala TK ABA dan guru-guru TK.
Dalam sambutannya Dr. Deden Mak, mengatakan bahwa pembukaan prodi baru harus memenuhi persyaratan akreditasi minimum agar memudahkan akreditasi lanjutan agar tidak ada penolakan dalam pengajian akreditasi secara online melalui SAPTO, keberadaan dosen prodi untuk setiap prodi minimal 6 orang dan dipastikan.
Rektor UM Banjarmasin, Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan, dibukanya Fakultas Agama Islam ini merupakan sebuah keniscayaan bagi sebuah institusi yang berada di bawah naungan organisasi kemasyarakatan berbasis agama Islam, Muhammadiyah. Sehingga disusunlah proposal pembukaan dua prodi untuk tahap awal. Berikutnya, sambung Prof. Khairuddin, pihaknya akan kembali membuka prodi baru. “Jika untuk di awal-awal kami membuka program studi yang populer di masyarakat, berikutnya kami berencana akan membuka program studi yang kurang diminati, yaitu program studi ilmu hadis,” ujarnya. Program Studi Ilmu Hadis ini sendiri bertujuan untuk menjawab tantangan minimnya jumlah ulama, khususnya ulama di kalangan Muhammadiyah untuk terus mendakwahkan Islam yang berkamajuan, jelasnya.
Dr. Deden Makbuloh pada saat diajak berkeliling untuk meninjau gedung Kampus Utama UM Banjarmasin memberikan komentar tentang seriusnya pembangunan universitas yang dilakukan oleh pihak UM Banjarmasin. Dalam sambutannya, Dr. Deden banyak bercerita tentang pengalamannya melakukan visitasi di universitas-universitas di Indonesia. Menurutnya, salah satu tantangan untuk membuka prodi baru adalah merekrut dosen. “Membangun bangunan fisik mungkin gampang, tapi merekrut dosen adalah tantangan tersendiri,” ujarnya. Selain itu, sambungnya, faktor lain yang juga krusial dalam pembukaan prodi maupun fakultas baru adalah akreditasi yang setidaknya harus mencukupi syarat untuk mendapatkan predikat ‘akreditasi minimum’. Sebab, akreditasi minimum merupakan syarat untuk melakukan akreditasi berikutnya, jelasnya.
Kegiatan visitasi ini sendiri merupakan lanjutan dari kunjungan silaturahmi oleh Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Drs. Agus Sholeh, M.Ed pada hari Sabtu, 28 Maret 2018 yang lalu. Kunjungan silaturahmi tersebut merupakan bagian dari kegiatan visitasi dan sekaligus mengawali rangkaian kegiatan visitasi prodi baru yang akan dibuka.