Mahasiswa universitas muhammadiyah banjarmasin Fakultas Farmasi Program Studi S1 Farmasi : PKM RE (Riset Eksakta melakukan inovasi berupa bahan yang dapat menggantikan avicel PH 102 sebagai bahan pengisi tablet yaitu MCC (microcrystalin cellulose)
Riset merupakan suatu hal penting dalam dunia perkuliahan ataupun dalam dunia pendidikan maka dari itu melalu PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) – RE tim pkm melakukan inovasi memanfaatkan buah limpasu sebagai tanaman yang dapat dijadikan untuk membuat MCC atau bahan pengisi tablet.
Kebutuhan microcrystalline cellulose (MCC) dalam negeri semuanya berasal dari impor. Harga MCC komersil yang mahal juga menjadi alasan untuk menemukan sumber penghasil mikrokristalin selulosa yang lebih murah. Oleh karena itu, perlu dicari sumber microcrystalline cellulose (MCC) lain yang dapat menggantikan Avicel PH 102 yang berasal dari bahan kimia bukan dari bahan alam yang tentunya apabila digunakan dalam jangka panjang dapat memberikan efek samping serta dapat mengurangi ketergantungan impor pada bahan baku obat.
Riset ini bertujuan untuk mengisolasi ɑ-selulosa dan mendapatkan mikrokristalin selulosa dari limbah kulit limpasu yang mana hasilnya akan dibandingkan karakterisasi dari limbah kulit limpasu dengan Avicel PH 102.
Penelitian terkait selulosa pada buah Limpasu ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan masih minimnya referensi mengenai hal tersebut, membuat penelitian ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, sehingga nantinya dapat menjadi tambahan mengenai sumber selulosa yang terdapat pada alam Indonesia khususnya tanaman khas Kalimantan Selatan, sehingga dapat tercapainya alternatif baru untuk menekan kebutuhan impor, serta dapat memanfaatkan limbah tanaman menjadi bahan baku farmasi dengan nilai yang jauh lebih tinggi.
Di Kalimantan buah limpasu memiliki beberapa nama, antara lain ampusu, lipasu, tamasu, tampoi. Buah limpasu mempunyai total fenol dan flavonoid yang tinggi. Sehingga memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif kebutuhan microcrystalline cellulose (MCC). Di Kalimantan sendiri daging buah limpasu yang biasa dikonsumsi bahkan dijadikan sebagai obat obatan. Namun kulit dari limpasu tersebut hanya menjadi sampah dan tidak memiliki nilai, Hal tersebut yang mendasari riset ini untuk menggunakan kulit buah limpasu yang dianggap tidak memiliki nilai
menjadi bahan alternatif kebutuhan microcrystalline cellulose (MCC).
Harapan kamii MCC atau mikrokristalin selulosa tidak hanya menjadi alternatif tapi dapat dijadikan pilihan utama untuk bahan pengisi tablet pembuatan obat.