Mahasiswa Universitas Muhamamadiyah Banjarmasin, Fakultas farmasi melalui Program Kreatifitas Mahasiswa melakukan penelitian terhadap tanaman khas kalimantan yaitu Daun Kelakai sebagai alternatif pengobatan diare. Banyaknya kejadian kasus diare balita sampai dewasa di Kalimantan Selatan mengharuskan pasien mengkonsumi obat-obatan kimia yang mana memiliki cukup banyak efek samping dari yang ringan hingga berat.
Tim PKM-RE yang diketuai Siti Saniah dan beranggotakan Dinda Puspita Sari, Amar Abdat, Senponi Pebriani serta Muhammad Herry Dayeshda Yade melakukan penelitian baru terhadap tanaman khas Kalimantan selatan yaitu Daun Kelakai. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap Bakteri penyebab diare yaitu E.Coli dan Salmonella typi. Selain itu juga dilakukan pengujian dengan menguji antidiare terhadap mencit putih.
Tumbuhan Kelakai hidup liar dan sering ditemukan di jalan jalan daerah-daerah yang berawa seperti Handil Bakti hingga Anjir. Daun Kelakai sendiri termasuk tanaman yang sering dikonsumsi masyarakat sebagai pelengkap makanan dimasak oseng maupun direbus. Daun kelakai memiliki senyawa aktif seperti Flavonoid dan alkaloid yang mana dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.
Maka dari itu hendaknya masyarakat dapat memilih pengobatan alternatif yaitu penggunaan obat-obatan tradisional agar lebih aman dikonsumsi seperti pengobatan menggunakan Daun Khas Kalimantan yaitu Daun Kelakai.