Kota Banjarmasin dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai karena banyaknya sungai yang membelah wilayah ini. Di sungai tersebut banyak pula terdapat berbagai flora dan fauna dengan variasi luas, salah satu yang sangat familiar adalah tanaman eceng gondok dimana kerap kali dianggap sebagai limbah oleh masyarakat sekitar. Karena hal itulah lima mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammdiyah Banjarmasin melakukan riset dan membuat inovasi agar eceng gondok memiliki nilai jual dan menjadi wujud produk bermanfaat di masyarakat.
Melalui riset pencarian jurnal penelitian tentang eceng gondok ternyata daun, batang dan akar tumbuhan eceng gondok memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat membantu penyerapan radikal bebas di dalam tubuh manusia, sehingga meningkatkan kualitas kesehatan, serta menurunkan risiko berbagai penyakit seperti kanker, serta membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahati, dan penuaan dini pada kulit. (Sindhi, et al., 2013; Hasanah, et al., 2016).
Dari riset yang dilakukan dapatkan membuat mereka yakin membuat produk dari bahan utama eceng gondok dengan nama EICHHOR FACEMIST. EICHHOR FACEMIST adalah produk dari inovasi baru dengan kemasan praktik dan mudah dibawa kemana- mana yang bermanfaat sebagai antioksidan, mencerahkan, menyegarkan, melembabkan dan sebagai antibakteri.
Untuk mendukung kegiatan membuat inovasi baru dari eceng gondok, lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mengikuti Progaram Kreativitas Mahasiswa atau PKM dengan bidang yang diambil kewirausahaan. Lima mahasiswa tersebut didampingi oleh dosennya yaitu ibu Yulianita Pratiwi I. L, M. Farm. Ibu Yulianita Pratiwi I. L, M. Farm menjelaskan bahwa
“Mahasiswa kami mendapatkan inspirasi ketika melakulan susur sungai di sungai Martapura dan melihat eceng gondok yang sangat banyak dan hampir mengganggu aktivitas lalu lalang kapal. Akhirnya mereka melakukan invoasi air aromatik/hydrosol eceng gondok sebagai bahan baku kosmetik, yaitu Facemist berdasarkan penelitian yang telah di lakukan”.