“Setiap penyakit ada obatnya. Oleh karenanya, jika obat tersebut digunakan, dengan izin Allah tentu penyakitnya akan sembuh.” (HR. Ahmad dan Muslim). Demikian ajaran Islam bagi penganutnya agar memiliki keyakinan dan motivasi yang kuat untuk mencapai kesembuhan. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang dikenal sebagai Pembunuh diam-diam ( silent killer ). Pemahaman kepada masyarakat umum terlebih penderita tekanan darah tinggi ini sangat urgent terkait penyakit, pencegahan, dan pengobatan yang rasional.
Dalam melakukan pengabdian masyarakat mengenai DAGUSIBU Anti Hipertensi di Desa Biih pada tanggal 12 Maret 2024 dilaksanakan oleh mahasiswa apoteker yang beranggotakan Akbarina Anwar, S.Farm, Alfrida Syifa Tiara, S.Farm, Mutia Rahmi, S. Farm, Nurul Huda, S. Farm dan Faisal Ramadan Naibaho, S. Farm yang dibimbing oleh ibu Apt. Herda Ariyani, M. Farm. Kegiatan ini dilakukan bersama ibu-ibu desa biih yang dihadiri sebanyak 31 orang.
Selain memaparkan pengetahuan mengenai DAGUSIBU Anti Hipertensi, didalam kegiatan ini juga Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melakukan cek tekanan darah secara gratis dan membagikan Leaflet mengenai DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) serta memberikan edukasi disertai konseling pengobatan hipertensi.
Ini menjadi suatu nilai kegiatan yang baik dimana dilakukan oleh Mahasiswa PS Pendidikan Profesi Apoteker angkatan pertama dari Universitas Muhammadyah Banjarmasin dalam rangkaian kewajiban matakuliah Islamic Profesionalism, selain itu juga kita mengenalkan bagaimana pentingnya dan tanggung jawab profesi Apoteker kepada masyarakat.
Kegiatan ini juga menyampaikan bagaimana masyarakat bisa mendapatkan obat yang benar, menggunakan obat yang benar, menyimpan obat yang benar dan membuang obat yang benar. Selain itu mahasiswa apoteker juga memaparkan apa itu hipertensi dan bagaimana hubungan kepatuhan minum obat dengan kesembuhan pasien hipertensi.
Islam menganjurkan bahwa seseorang yang mengalami sakit untuk selalu berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana yang kita ketahui salah satu doa yang dapat dan perlu diamalkan adalah doa minum obat di bawah ini:
Bismillaahisy-syaafi, bismillahilkaafi, bismillaahil mu’aafi, bismillaahil-ladzii laa-yadlurru ma’asmihii syai-un fil-ardli walaa fis-samaa-i wahuwas-samii‘ul ‘aliim.
Artinya :
“Dengan nama Allah Tuhan yang menyembuhkan. Dengan nama Allah Tuhan yang mencukupkan. Dengan nama Allah Tuhan yang memaafkan. Dengan nama Allah yang tidak dapat dimudaratkan oleh segala sesuatu, baik di bumi maupun di langit dan ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”
Tim pengabdian menganjurkan untuk masyarakat minum obat sesuai aturan dan anjuran dokter, meyakini bahwa hanya Allah yang dapat menyembuhkan penyakit. Selain itu, minum obat dengan air putih hangat, tidak bersamaan dengan konsumsi rokok maupun makanan dan obat lain yang dapat berinteraksi dengan obat anti hipertensi. Apabila telah mendapat kesembuhan, umat Islam dianjurkan untuk selalu bersyukur kepada-Nya. Sebab, hanya Dia yang bisa memberikan nikmat tersebut. Selain itu, penting untuk menjaga pola makan dan rajin berolahraga agar kesehatan tetap terjaga.
Kegiatan ini sangat menarik karena disertai dengan tanya jawab face to face kepada masyarakat, dan ibu-ibu juga sangat aktif selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini ditutup dengan mahasiswa Apoteker melakukan game tanya jawab kepada ibu-ibu dan mahasiswa memberikan doorprize kepada ibu-ibu yang aktif dan bisa menjawab dari pertanyaan tersebut. Serta memberikan bingkisan kepada seluruh peserta yang hadir.
Kesan yang disampaikan oleh ibu siti junaidah mengatakan ‘’ bahwa kegiatan ini sangat membantu kami dalam penggunakan obat yang baik, dan juga kegiatan ini sangat positif menambah wawasan kami dengan latar belakang seorang petani, semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan di desa kami’’. Dari kesan yang disampaikan tentu ini menjadi semangat untuk para apoteker untuk kedepannya. Apoteker sudah sangat dikenal dimasyarakat, semoga kita bisa mempertahankan nilai ini untuk kesehatan masyarakat indonesia, salam sehat salam Apoteker.