Menu

Inovasi IoT Tingkatkan Produktivitas Dan Kurangi Kematian Ikan Patin: Kelompok Karya Subur Di Kapuas Raih Kemajuan Signifikan

Kapuas, 12 Agustus 2024 – Kelompok Perikanan Karya Subur, yang dipimpin oleh Bapak Rahmad di Kelurahan Panamas, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, telah mencatatkan kemajuan signifikan dalam budidaya ikan patin. Kelompok ini, yang beranggotakan 30 pembudidaya, berdiri sejak tahun 2020 dengan setiap anggota memiliki 1 hingga 2 kolam ikan patin, dan setiap panen dapat menghasilkan sekitar 700 kg hingga 1 ton, dengan keuntungan antara 3 hingga 8 juta rupiah per panen.

Namun, usaha budidaya ini tidak luput dari tantangan. Angka kematian ikan yang tinggi menjadi masalah utama yang dihadapi oleh kelompok Karya Subur. Masalah ini disebabkan oleh ketidakstabilan pH dan tingginya kadar amonia dalam air kolam, yang dipicu oleh hujan asam serta sisa pakan yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI) melakukan inovasi dengan menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau kondisi air kolam secara real-time.

Teknologi IoT ini memungkinkan anggota kelompok untuk memantau pH dan kadar amonia di kolam ikan melalui sensor yang terhubung ke sistem. Jika terdeteksi ketidakstabilan pH atau kadar amonia yang tinggi, sistem secara otomatis akan menstabilkan kondisi air dengan menambahkan kapur dolomit. Dengan demikian, kondisi air di kolam dapat dipertahankan dalam batas yang optimal, yang berdampak pada penurunan angka kematian ikan patin secara signifikan.

Sebelum implementasi teknologi ini, kematian ikan patin menjadi masalah yang terus-menerus mengancam produktivitas kelompok. Setiap minggu, sekitar lima ekor ikan patin berumur lima bulan dan tiga puluh ekor ikan berumur di bawah tiga bulan mati akibat kondisi air yang tidak stabil. Namun, setelah penerapan teknologi IoT ini, angka kematian ikan patin menurun drastis, dan ikan menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang lebih baik.

Selain mengurangi angka kematian ikan, teknologi ini juga memberikan manfaat ekonomis bagi kelompok Karya Subur. Dengan meminimalkan kerugian akibat kematian ikan dan meningkatkan hasil panen, kelompok ini mampu meningkatkan pendapatan mereka. Pemanfaatan teknologi inovatif ini juga membuka peluang bagi kelompok untuk mengembangkan usaha mereka lebih lanjut, serta memungkinkan mereka untuk memperoleh hak kekayaan intelektual yang berharga melalui paten atas sistem teknologi yang diterapkan.

Tim PKM-PI berharap bahwa keberhasilan penerapan teknologi ini dapat diadopsi oleh kelompok budidaya ikan lainnya di wilayah Kapuas, serta menjadi model yang dapat diterapkan secara lebih luas dalam industri perikanan. Dengan demikian, teknologi IoT ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam budidaya ikan patin, tetapi juga memberikan solusi yang berkelanjutan bagi permasalahan yang dihadapi para pembudidaya ikan.

Bagikan melaui Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

Berikan Komentar

Proses...